Fakta Penting Dari Penyakit Skizofrenia

Fakta Penting Dari Penyakit Skizofrenia

Fakta Penting Dari Penyakit Skizofrenia

Fakta Penting Dari Penyakit Skizofrenia – Penderita skizofrenia pada nyata nya bisa melakukan berbagai tindakan. Tindakan ini tidak terduga secara tiba tiba untuk di beberapa kondisi tertentu. Tindakan tindakan ini bukan lah jenis tindakan kekerasan ataupun kejahatan.

Yang mana sudah dilakukan sebuah penelitian untuk para pengidap skizofrenia. Hasil penelitian itu juga mengatakan bahwa sekitar dari jenis 429 tindak kejahatan dan juga non kejahatan yang dilakukan oleh orang orang dengan riwayat penyakit kejiwaan apa pun, hanya sebanyak 4 persen atau pun sekitar 17 kasus yang akan disebabkan oleh pengidap skizofrenia.

Dan terlepas dari kondisi kejiwaan pada seseorang, sebagian besar untuk kasus kriminal akan disebabkan dari penggunaan obat obatan terlarang, kemiskinan, pengangguran, dan juga yang lain nya. Yang mana berarti akan  jarang berkaitan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Yang diartikan bahwa sesorang yang memiliki skizofrenia lantas tidak akan membuat seseorang menjadi berbahaya dan dijauhi.

Data dari WHO juga menunjukkan terdapat sekitar 23 juta orang di seluruh dunia akan mengalami skizofrenia. Yang mana dari total tersebut, sebanyak total 12 juta penderita merupakan pria, dan untuk 9 juta lain nya adalah wanita. Para ahli kesehatan juga masih belum bisa memberikan penjelasan secara mendalam akan hal ini.

Walaupun begitu terdapat salah satu teori yang akan menjelaskan fakta mengenai penyakit dari skizofrenia ini. Yang mana dikatakan bahwa kadar hormon estrogen tinggi yang terdapat di dalam tubuh wanita akan ikut terlibat untuk membantu mencegah ketidakseimbangan dari neurotransmitter. Atau yang disebut dengan zat kimia yang terdapat di dalam otak. Seperti contoh nya yaitu dopamine dan juga glutamat yang akan ikut terlibat dalam skizofrenia.

Pengidap Skizofrenia Tidak Memiliki Gejala Yang Sama Antar Satu Dan Lain nya

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa gejala dari semua penderita Skizofrenia akan sama. Ternyata untuk penderita yang satu dengan yang lain nya memiliki gejala yang berbeda. Seperti contoh terdapat penderita yang dapat mengalami psikosis akut. Sedangkan untuk yang lainnya mungkin hanya akan mengalami halusinasi atau delusi saja. Hal ini dikarenakan penyakit skizofrenia merupakan masalah kejiwaan. Yang mana akan memungkinkan setiap kondisinya dapat berkembang dengan cara yang berbeda untuk masing masing penderita nya.

Sekian dari banyak nya tanda dan juga gejala skizofrenia, maka tidak semua gejalan akan dialami oleh semua penderita. Sebaliknya terdapat juga penderita skizofrenia yang akan mengalami hampir bahkan keseluruhan dari gejalanya.

Skizofrenia yang merupakan sebuah gangguan kejiwaan yang akan membuat para pengidapnya tidak akan bisa membedakan. Mana yang termasuk dalam kenyataan dan juga mana yang termasuk ke dalam khayalan. Akan tetapi skizofrenia tidak lah sama dengan kepribadian ganda atau yang memiliki banyak kepribadian.

Penyakit skizofrenia hanya akan mengakibatkan pengidapnya mengalami sebuah halusinasi dan juga delusi. Hal ini dikarenakan adanya sebuah gangguan yang terdapat pada proses berpikir, komunikasi dan juga dalam berperilaku. Sedangkan untuk orang yang memiliki dua kepribadian atau lebih, tentu nya akan menunjukkan perbedaan sikap secara bergantian.

Jenis Dari Skizofrenia

Skizofrenia akan muncul yang disebabkan oleh berbagai faktor. Hingga saat ini bukti bukti ilmiah akan merujuk pada faktor genetik yang menjadi penyebab utamanya. Penelitian yang menggunakan anak kembar pun sudah menunjukkan. Bahwa seseorang beresiko mengalami skizofrenia jika saudara kembarnya juga mengalami skizofrenia. Dan persentase tersebut sekitar 50 kali lipat.

Dan penyakit ini dibedakan dengan beberapa jenis dan juga tipe yang mungkin akan terjadi pada seseorang. Jenis tersebut seperti :

1. Jenis Paranoia

Salah satu jenis yang paling umum terjadi diantara banyak kasus. Gejala yang paling umum akan muncul dari jenis ini seperti mengalami delusi dan juga halusinasi terhadap suatu ketakutan tertentu. Dan juga untuk penderita yang berada kondisi ini tidak akan bisa mengendalikan setiap perilakunya. Sehingga pengidap skizofrenia jenis paranoia akan berperilaku secara tidak pantas, sulit dalam mengendalikan emosi, hasrat, dan juga segala keinginannya.

2. Katatonik

Kebalikan dari jenis paranoia, untuk jenis katatonik menjadi bagian dari jenis yang paling langka. Kondisi ini pada umumnya akan ditandai dengan gerakan yang tidak biasa, terbatas, dan juga secara tiba tiba. Penderitanya ini mungkin akan berubah dari yang sangat aktif menjadi pendiam begitu juga sebaliknya. Para penderita nya mungkin saja tidak akan banyak bicara, tetapi akan sering melakukan peniruan terhadap ucapan dan juga gerakan lain.

3. Skizofrenia Yang Tidak Terdiferensiasi

Akan ditandai dengan berbagai gejala dari jenis lain nya. Yang mana seseorang mungkin tidak akan banyak bicara dan juga mengekspresikan diri nya. Tetapi juga akan merasa kebingungan.

4. Disorder

Disini penderita akan mengalami delusi dan juga gejala lain nya. Yang akan disertai dengan gejala gangguan mood baik itu satu ataupun lebih. Yang mana depresi dan mania atau hipomania masuk ke dalam nya.

Cara dalam menangani skizofrenia di setiap negara akan berbeda beda. Semua tergantung pada sistem kesehatan yang terdapat pada negara itu. Akan tetapi terdapat juga kesamaan di beberapa negara. Seperti di Indonesia, Inggris, atau pun Jerman. Penanganan utama yang akan dilakukan dari negara ini untuk penyakit skizofrenia yaitu dengan terapi obat obatan antipsikotik.

Penanganan untuk penyakit skizofrenia yang paling tepat dan juga sesuai dengan hasil penelitian terdapat di Inggris. Di negara tersebut Kementerian Kesehatan nya akan mengeluarkan keputusan. Bahwa penanganan untuk kasus skizofrenia pada dasarnya dengan menggunakan terapi obat antipsikotik. Di saat yang sama pun untuk pasien skizofrenia akan selalu diberikan tawaran. Tawaran ini tentu nya agar bisa mendapatkan berupa terapi kognitif perilaku untuk skizofrenia yang diberikan oleh psikolog klinis dewasa.