Faktor Muncul Nya Penyakit Mental Skizofrenia

Faktor Muncul Nya Penyakit Mental Skizofrenia

Faktor Muncul Nya Penyakit Mental Skizofrenia

Faktor Muncul Nya Penyakit Mental Skizofrenia – Merupakan penyakit mental yang bisa mempengaruhi wanita dan pria dengan sama rata. Akan tetapi untuk beberapa kasus, pria akan lebih merasakan gejala nya lebih awal dibandingkan wanita. Skizofrenia merupakan sebuah kondisi mental yang serius. Sehingga bisa mempengaruhi pikiran, perasaan, dan juga perilaku bagi yang menderita nya.

Orang yang mengidap schizophrenia pada umumnya akan mengalami psikosis. Dimana penderitanya ini tidak dapat menafsirkan kondisi dan situasi nyata secara normal. Dengan kata lain penderita penyakit ini tidak dapat membedakan yang mana khayalan dan yang mana kenyataan.

Tidak hanya itu, seseorang yang mengalami nya pun kerap akan memiliki perilaku yang tidak teratur dan tidak jelas. Perilaku ini tentu nya dapat mengganggu aktivitas sehari hari yang dijalan kan. Hal itu akan menyebabkan penderita penyakit ini sering disebut gila.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO menyebutkan skizofrenia menjadi sebuah kondisi mental yang kronis dan juga serius. Yang mana telah memengaruhi sekitar 20 juta orang di seluruh dunia. Seseorang dengan kondisi ini 2 hingga 3 kali lebih mungkin akan meninggal lebih awal di bandingkan dengan populasi umum. Hal ini dikarenakan kondisi medis serius lain nya yang akan terjadi secara bersamaan. Seperti penyakit jantung atau pun diabetes.

Faktor Muncul Nya Skizofrenia

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang terkena penyakit ini, seperti beberapa diantara nya yaitu :

  1. Memiliki keluarga dengan riwayat mengalami skizofrenia.
  2. Infeksi virus, keracunan ataupun kekurangan gizi saat masih berada di dalam kandungan. Khusus nya yang terjadi di usia kandungan 6 bulan pertama.
  3. Mengonsumsi obat obatan tertentu yang bisa mengubah pikiran saat masa remaja atau pun usia awal dewasa. Seperti psikoaktif atau psikotropika.
  4. Menderita penyakit autoimun.

Hingga saat ini pun, para ahli msih belum dapat mengetahui apa yang menyebabkan seseorang dapat mengalami skizofrenia. Akan tetapi para peneliti percaya bahwa terdapat beberapa hal yang bisa memicu penyakit ini. Seperti beberapa penyebab lain nya yaitu :

1. Masalah Yang Terjadi Pada Keseimbangan Kimia Pada Otak

Kadar zat kimia yang terdapat pada otak bernama dopamin dan glutamat. Zat di dalam otak yang tidak seimbang ini diyakini oleh para ahli dapat menyebabkan muncul nya penyakit ini.

2. Perbedaan Pada Struktur Otak

Studi yang memindai saraf otak akan menunjukkan perbedaan yang terjadi pada struktur otak. Dan juga sistem saraf pusat dengan penyakit ini. Para dokter juga tidak dapat yakin mengapa hal itu dapat terjadi. Tetapi telah disebutkan bahwa gangguan kejiwaan ini dapat terkait dengan penyakit otak.

3. Genetik

Faktor keturunan juga dapat menjadi penyebab dari muncul nya skizofrenia. Jika salah satu anggota keluarga inti memiliki riwayat penyakit ini, maka kemungkinan anggota lain akan berisiko tinggi untuk mengalami hal yang serupa.

4. Faktor Dari Lingkungan

Faktor lingkungan juga mungkin dapat menjadi penyebab nya. Seperti ada nya = infeksi virus, kekurangan nutrisi saat masih di dalam kandungan, atau pun berada di lingkungan yang penuh dengan tekanan sehingga mengakibatkan stres.

5. Obat Obatan

Penyalahgunaan dari jenis obat yang terlarang, seperti narkoba disebut bisa menjadi penyebab seseorang terkena skizofrenia.

Pengobatan Khusus Untuk Penderita Skizofrenia

Orang yang memiliki penyakit skizofrenia biasanya akan dirawat oleh psikiater dan psikolog. Untuk banyak kasus, perawatan di rumah sakit jiwa akan diperlukan. Hal ini dikarekan kebersihan, nutrisi, dan juga keamanan setiap pasien dapat terjamin.

Terdaoat beberapa jenis pilihan untuk pengobatan penyakit skizofrenia, seperti :

  • Mengonsumsi Obat

Obat obatan tentu nya memiliki peranan penting untuk dapat membantu mengendalikan gejala dari penyakit ini. Jenis dari obat skizofrenia yang akan diresepkan seperti antipsikotik. Yang mana obat ini akan bekerja dengan cara mempengaruhi dopamin yang berada di dalam otak.

Penggunaan obat bisa digunakan dengan cara oral atau pun dengan melalui suntikan. Jika gejala yang muncul masih ringan maka dokter akan memberikan jenis obat dalam bentuk oral. Akan tetapi jika pasien sudah mengembangkan gejala yang cukup parah dan sulit untuk dikondisikan. Maka dokter akan memberikan obat dengan melalui injeksi atau pun suntikan.

Obat antipsikotik dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu antipsikotik dengan generasi pertama dan juga generasi kedua. Untuk jenis dari generasi kedua pada umumnya akan lebih sering diresepkan oleh dokter. Hal ini dikarenakan memiliki risiko dan juga efek samping yang lebih rendah di bandingkan dengan antipsikotik jenis generasi pertama.

Dokter juga akan meresepkan beberapa obat lain, seperti obat antidepresan dan juga antikecemasan. Selalu mengkonsultasikan ke dokter tentang manfaat dan juga efek samping obat apa pun yang telah diresepkan. Agar dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

  • Pengobatan Psikososial

Setelah diberikan obat obatan, pasien pada umumnya juga membutuhkan pengobatan atau pun terapi untuk psikologis dan sosial. Jenis ini bisa membantu penderita agar bisa menjalankan aktivitas sehari hari, termasuk dengan bekerja, sekolah, melakukan kegiatan sosial, ataupun menjalin sebuah hubungan.

Bentuk dari pengobatan ini tentu nya dapat beragam. Seperti dengan terapi perilaku kognitif. Terapi ini akan membantu untuk menemukan pola pikir yang lebih realistis, melatih keterampilan perilaku, terapi individu ataupun keluarga, pelatihan keterampilan sosial, dan juga rehabilitasi untuk mendukung suatu pekerjaan.

  • Perawatan Di Rumah

Jenis perawatan di rumah seperti :

  1. Membantu pasian untuk minum obat dengan teratur sesuai dengan yang sudah di resepkan. Dengan memastikan untuk tidak mengganti obat tanpa sepengetahuan oleh dokter.
  2. Mencoba untuk mengabaikan halusinasi saat muncul dengan cara memfokuskan nya pada hal lain. Seperti membaca buku, mendengarkan musik, ataupun berdoa.
  3. Berpartisipasi dengan program yang sudah dianjurkan.
  4. Menghindari mengonsumsi alkohol hal ini dikarenakan dapat menghambat kerja dari efek obat.