Penyebab Dan Gejala Dari Gangguan Mental PTSD

Penyebab Dan Gejala Dari Gangguan Mental PTSD

Penyebab Dan Gejala Dari Gangguan Mental PTSD โ€“ Yang disebut dengan gangguan stres pascatrauma. Merupakan jenis gangguan mental yang mana akan muncul setelah seseorang mengalami atau pun menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis. PTSD ini akan membuat setiap penderita nya untuk mengingat kembali akan kejadian yang tidak menyenangkan. Adapun jenis peristiwa yang dapat memicu PTSD seperti kecelakaan, perang, bencana alam ataupun pelecehan seksual.

Akan tetapi tidak semua orang yang dapat mengingat kejadian traumatis akan terserang PTSD. Terdapat berbagai kriteria khusus yang akan digunakan untuk dapat menentukan apakah seseorang mengalami gangguan PTSD.

Setiap orang dapat terserang PTSD setelah menyaksikan atau pun mengalami kejadian yang tragis. Akan tetapi, PTSD akan lebih berisiko terjadi kepada orang yang memiliki sejumlah faktor risiko yaitu :

1. Bagi yang kurang mendapatkan dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga dan teman

2. Kecanduan pada alkohol atau juga akibat dari penyalahgunaan NAPZA

3. Menderita penyakit gangguan mental jenis lain nya seperti gangguan kecemasan

4. Memiliki keluarga yang memiliki riwayat sakit gangguan mental seperti depresi

5. Mendapat pengalaman yang kurang mengenakkan seperti pengalaman yang traumatis sebelum nya. Misalnya di rundung saat masa kecil

6. Profesi pekerjaan tertentu. Seperti para tentara atau pun relawan media yang berada di kawasan perang

Penyebab Dari PTSD

PTSD dapat muncul setelah seseorang mengalami ataupun menyaksikan sebuah peristiwa atau kejadian yang menakutkan bahkan dapat mengancam nyawa. Akan tetapi belum diketahui secara pasti mengapa akibat dari peristiwa tersebut dapat mengakibatkan seseorang menjadi PTSD. Namun terdapat dugaan yang mengatakan bahwa penyebab nya yaitu kombinasi dari berbagai jumlah kondisi, seperti :

1. Pengalaman Yang Tidak Menyenangkan

2. Adanya Riwayat Gangguan Kesehatan Mental Pada Keluarga

3. Kepribadian Bawaan Yang Tempramen

Adapun peristiwa atau kejadian yang bisa memicu PTSD seseorang, yaitu :

1. Perang

2. Kecelakaan

3. Bullying

4. Bencana Alam

5. Pelecehan Seksual

6. Kekerasan Fisik

7. After Prosedur Medis Tertentu Seperti Operasi

8. Jenis Penyakit Yang Dapat Mengancam Jiwa Seperti Serangan Jantung

Untuk bisa mendiagnosis PTSD, dokter pada awal nya akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan setiap pasien nya. Setelah itu, dokter akan melanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik agar dapat mencari tahu gejala yang dialami apakah disebabkan oleh penyakit fisik. Jika tidak terdapat penyakit fisik, maka dokter akan segera melakukan pemeriksaan pada mental pasien.

Seseorang akan dikatakan menderita PTSD jika pernah mengalami kondisi ataupun peristiwa sebelum gejala muncul seperti :

  • Mengalami kejadian yang traumatis secara langsung
  • Menyaksikan peristiwa traumatis yang menimpa orang lain
  • Mendengar orang terdekat mengalami peristiwa yang traumatis
  • Terbayang akan peristiwa traumatis secara tidak sengaja

Untuk bisa dikategori kan sebagai PTSD, gejala yang dialami setelah peristiwa traumatis harus berlangsung selama 1 bulan atau pun lebih. Seseorang juga akan dinyatakan mengalami PTSD apabila gejala yang muncul sudah mengganggu aktivitas sehari hari, terutama di dalam hubungan sosial dan juga pekerjaan.

Pengobatan Untuk Penderita PTSD

Pengobatan untuk penderita PTSD bertujuan agar bisa meredakan emosi pasien dan juga mengajarkan pasien cara agar dapat mengendalikan diri dengan baik saat mengingat kejadian yang traumatis. Adapun metode pengobatan yang bisa dilakukan seperti :

1. Psikoterapi

Menjadi pilihan utama saat mengatasi PTSD. Jika gejala yang dialami pasien sudah tergolong parah, dokter akan menggabungkan psikoterapi dengan obat obatan. Psikoterapi juga bisa dilakukan secara individual atau pun dengan berkelompok bersama pasien PTSD lain nya. Terdapat beberapa jenis psikoterapi yang biasanya akan digunakan untuk mengatasi PTSD seperti :

  • Terapi perilaku kognitif. Bertujuan untuk dapat mengenali dan juga mengubah akan pola pikir pasien yang semula negatif menjadi positif
  • Terapi eksposur. Dapat membantu pasien untuk menghadapi keadaan atau ingatan yang dapat memicu trauma secara efektif.
  • EMDR. Merupakan eye movement desensitization and reprocessing. Dapat mengarah kan fokus pasien ke suara ataupun gerakan benda tertentu saat mengingat kejadian yang traumatis.

2. Obat โ€“ Obatan

Akan diberikan untuk dapat mengatasi gejala PTSD yang mana bergantung pada gejala yang dialami pasien, seperti :

  • Antidepresan. Seperti sertraline dan paroxetine dapat mengatasi depresi
  • Anticemas dapat mengatasi kecemasan
  • Prazosin dapat mencegah mimpi buruk

Komplikasi PTSD

PTSD tentu saja bisa mengganggu kehidupan para penderitanya. Baik itu di dalam di lingkup keluarga, orang terdekat, atau pun dalam pekerjaan. Jika tidak ditangani dengan tepat, penderita PTSD akan berisiko menderita gangguan mental yang lain nya seperti :

  • Depresi
  • Gangguan Makan
  • Gangguan Kecemasan
  • Kecanduan Alkohol
  • Penyalahgunaan Napza
  • Keinginan Melukai Diri Sendiri Bahkan Bunuh Diri

Gejala Dari Penderita PTSD

Gejala dari PTSD hampir menyerupai dengan stockholm syndrome yang mana akan muncul saat seseorang mengalami kejadian yang traumatis. Tingkat dari keparahan dan juga lama akan gejalanya dapat berbeda beda. Beberapa gejala nya pun seperti :

  1. Ingatan Untuk Kejadian Yang TraumatisPenderita PTSD sering kali akan teringat pada peristiwa yang membuatnya trauma. Bahkan beberapa penderita akan merasa seperti mengulang kembali kejadian itu. Ingatan ini juga sering kali hadir dalam bentuk mimpi buruk sehingga penderita nya akan merasa tertekan secara emosional.
  2. Cenderung Untuk MenghindarPara penderita akan enggan memikirkan atau pun membicarakan kembali peristiwa yang membuatnya trauma. Maka dari itu biasa nya para penderita akan menghindari tempat, aktivitas, ataupun seseorang yang terkait di dalam kejadian traumatis tersebut.
  3. Mempunyai Pikiran Dan Perasaan Yang NegatifPenderita cenderung akan menyalahkan dirinya atau pun orang lain. Selain itu juga mungkin akan kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai dan akan merasa putus asa. Penderita menjadi lebih menyukai menyendiri dan sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
  4. Perubahan Perilaku Dan EmosiPenderita disini akan mudah sekali merasa takut dan juga marah. Perubahan akan sikap ini tentu saja dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Penderitanya pun juga akan mengalami kesulitan untuk tidur dan berkonsentrasi.